Salam Penerjemah.................
Ketepatan penggunaan kata dalam menerjemahkan suatu teks mutlak diperlukan. Sekali salah, teks yang dihasilkan terasa hambar dan janggal, yang pada akhirnya akan mencerminkan seberapa kualitas kebahasaan sang penerjemah. Tentu, semakin bagus kemampuan "tepat-istilah" seseorang, semakin "mahir"lah ia sebagai praktisi alih bahasa teks. Well, kualitas adalah fitur utama dalam bidang apapun, tanpa terkecuali.

Baik, kali ini kita akan membahas penerjemahan kata godaan ke dalam bahasa Inggris.
Godaan bisa ditempatkan ke dalam konteks "friendship", "sexuality", maupun konteks agama. Leksikal yang digunakan nantinya tergantung pada konteks yang akan dimaksudkan oleh bahasa sumber.
Sering kali antar teman menggoda satu sama lain, entah saat sedang belajar, atau saat sedang serius mengerjakan sesuatu. Kata "disturb", sebagai verba, bisa digunakan dalam pengertian ini dengan makna menganggu. Menggoda dalam arti yang negatif jelas mengganggu. Selain itu, kata "tease" bisa juga dipakai. "tease" disini bisa juga berkedudukan sebagai nomina, kata benda, sekaligus verba. Menurut Webster, tease dimaknai sebagai "to disturb or annoy by persistent irritating or provoking especially in a petty or mischievous way". Selain itu, menggoda dalam relasi dengan anak-anak tentu bukan dalam porsi ini. Seringkali kita menggoda anak kecil dengan tujuan main-main, biar anggota keluarga tertawa atau sekedar iseng dan bosan. "tease" dalam aras ini dimaknai sebagai "make fun of".
Dalam konteks lain, godaan sering diasosiasikan dengan seksualitas. Nah, kalau dalam sinetron Indonesia, para banci lah yang sering menggoda, (Hahaha). Dibandingkan dengan film-film Barat, jenis film popular yang diputar di bioskop-bioskop kesayangan anda semua, justru perempuan yang ditampilkan menggoda. (Sekali lagi, "ditampilkan" lhoh, bukan menampilkan diri). Laki-laki dijadikan obyek godaan. Konteks yang seperti ini, kata "seduction" layak diterapkan. Leksikal yang mempunyai verba "seduce" ini memang secara intrinsik mengandung makna inter-sexes interaction, kecuali anda menggunakannya dalam aras konotasi, yang maknanya bergantung pada kesepakatan penutur dan pendengar. "to carry out the physical seduction of : entice to sexual intercourse", demikian definisi popular dari Webster. Namun, kata ini juga bisa dimaknai sebagai upaya persuasif, membujuk orang lain, dengan janji-janji yang tidak bisa diwujudkan, alias false promises.
Bagaimana kalau godaan setan?
Aih, ini jelas menarik untuk diterjemahkan. Kalau kata "tease" cenderung general dan bisa dipakai di banyak konteks, maka untuk godaan yang satu ini, istilah spesifik dibutuhkan. Sebagaimana seduction yang mengimplikasikan seksualitas, saya berpendapat kalau kata "temptation" pas digunakan untuk menerjemahkan godaan dalam ranah religiusitas. Temptation dengan demikian punya makna inti yang membedakannya dari yang lain. Apa itu? Well, no need to rush. Pertanyaan penting yang harus diajukan sebelum membahas makna inti kata yang mempunyai verba "tempt" ini adalah, buat apa setan mengganggu? Dalam ranah Ubudiyah, setan ditugaskan menggangu manusia agar lalai dalam menjalankan Ibadah yang merupakan kewajiban umat. Harapannya, agar manusia menambah "debit" dosanya dan ujung-ujungnya masuk neraka. Licik dan picik, evil. Tak salah jika padanan kata setan dalam bahasa Inggris adalah devil, the evil one.
Kata "temptation" punya hubungan kuat dengan tujuan "evil" ini. Bisa jadi makna "evil"nya bisa dimengerti dengan mudah, semisal satan's temptation, ataupun harus dipahami melalui "common sense", semisal dalam money temptation. Godaan uang tentu berujung dengan ketidakpuasan memiliki dalam jumlah yang sedikit dan berakhir dengan penghalalan segala cara untuk menumpuk dan mendapatkannya. Evil juga kan?...
Well, godaan teks jelas tidak semenggoda uang yang akan diterima oleh penerjemah yang bersangkutan, namun godaan jenis jelas tidak akan menganggu kualitas penerjemahan. Mengapa? Karena godaan uang hanya datang pada PENERJEMAH BERKUALITAS...
Selamat berakhir pekan...
(Penulis bisa dihubungi via twitter @SShohib)...
0 komentar:
Posting Komentar