Sekali lagi, perlu kami jelaskan bahwa kami disini adalah komunitas pegiat dan pecinta bahasa. Kami bergerak dalam banyak bidang, dan penerjemahan beserta pengajaran bahasa asing adalah salah satu fokus yang kami garap saat ini.
Berbicara soal pengalaman, saya kira ini adalah hal terpenting dalam segala hal. Bukan hanya dalam penerjemahan. Semua butuh pengalaman nyata. Betul bahwa seseorang bisa saja menguasai teori penerjemahan di dalam kelas, tahu apa itu transposisi, tahu bagaimana kata kerja bisa ditempatkan di awal kalimat di bahasa tertentu dan kapan kata benda diterjemahkan menjadi kata kerja. Tapi, semua itu belum cukup. Jelas, belum memadai untuk menghadapi samudera teks dan bahasa yang hadir nyata di luar kelas.
Yang dipelajari dalam kelas penerjemahan adalah teks jenis tertentu, dan terbatas, limited and restricted. Teks itu tidak jauh kaitannny dengan fakultas dan isu-isu yang mereka hadapi. Anak sastra misalnya lumrah berhadapan dengan teks filsafat, semantik, teori moder dan sebagainya. Tapi ketika mereka dihadapkan pada teks studi Agama dan Ekonomi tentu hal ini berbeda. Persoalan di sini bukanlah persoalan perbedaan kosakata atau mufrodat yang akan dihadapi tapi jenis istilah teknis yang sangat menentukan dalam pemahaman bacaaan.
Contoh sederhana, kata Court bisa dimaknai pengadilan dalam konteks hukum. Kata itu dalam konteks kuliner kata tersebut bermakna tempat makanan. tapi dalam hal sport, kata itu bermakna lapangan. Ini yang penting; bahwa sebuah kata ketika menjadi technical term suatu bidang hanya akan dikenali oleh mereka yang berpengalaman di bidang tersebut atau telah berpengalaman dalam menerjemah segala jenis teks,
Contoh lain, kata Friend. Kata tersebut secara umum bermakna teman, sahabat dan sebagainya. Dalam teks studi Islam, kata Friend tidak tepat dijadikan acuan untuk mereka yang mendampingi Nabi saat berjuang menegakkan dan menyebarkan Agama Islam di jazirah Arab. Friend tidak punya aspek semantis sebagaimana "companion". dua kata tersebut hampir sama, tapi berbeda dalam "isi". Oleh para ahli sejarah, sahabat nabi diterjemahkan menjadi Companion. Bagaimana dengan Waliyullah? Nah yang ini lebih kompleks. Kalau kita menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris, ini bisa membingungkan. Mereka tidak punya konsep "wali", walaupun mereka tahu konsep Tuhan. Waliyullah adalah compund, gabungan antara kata "wali" dan "allah". istilah yang kedua tentu bisa dimengerti oleh mereka. Tapi untuk istilah yang pertama, kita harus mempertimbangkan banyak aspek. Friend? Mungkinkah.
Ya, kata Friend bisa digunakan. Saat saya menerjemahkan sebuah buku Tasawuf terbitan Oxford karya John Renard, Waliyullah diartikan sebagai "Friends of God", teman Tuhan. Hal ini hanya bisa kita tahu saat kita menerjemahkan teks di bidang yang bersangkutan atau dengan kata lain, punya pengalaman.
"It is true that people say Experience is the best teacher".
Contoh lain? banyak tentunya.
Dalam konteks ilmu ekonomi, kata security tentunya tidak berarti keamanan, atau setara dengan safety and defense. Hal ini jelas berbeda. Ketika saya menerjemah buku di bidang ekonomi, saya mendapati istilah ini disebut ber-ulang lang. Mau tahu maknanya?
Ayo gabung dengan twitter kami di @texttranslator...
Mari berbagi dan mari belajar bersamaaaa
Viva Bahasa